MaknaDoa Bapa Kami merupakan doa yang memiliki makna mendalam dan sangat berharga yang sudah diajarkan Tuhan Yesus pada kita. Pada doa Bapa Kami ini, Kristus menyebut Allah sebagai Bapa karena kita sudah menjadi anak-anak Allah. Dalam doa ini, Yesus juga sekaligus mengajarkan 2 nasihat penting, yang pertama adalah Ia memberi nasihat pada para
CreateUpload Video My VideosData AnalysisManage InteractionsHomeAnimeTrendingCategoryLIVELog in to view your "Followed" usContact usGet AppTerms of ServicePrivacy PolicyInfringement Complaint© 2023 Bilibili Feedback Report17 ViewsFeb 28, 2023Sayur Day 0 Follower 7 VideosRecommended for YouAllAnime042Octane running at MukashiIndiHomie13 Views159Chainsaw Man - Official Trailer 2 Views032Malusog na tuta idol😂 Views008bagong ligo Views349"The times change, the new kings change, this is my era!" Views226[AMV]From enemy to husband and wife Views222Japanese lyrics version of "Stay"Yumeoto Views235Mushoku Tensei Jobless Reincarnation Season 2 - Official Trailer Views11135All of Us Are Dead Episode 4 Views901Naruto's Anger to See Sasuke's Death - Sasuke's Last Gift for Naruto to Take his RevengeShinobi Update Views2248Black Clover Episode 98 Views046[Film&TV] I promise I won't do a Views059One Punch Man Saitama x Tats Views14112rio Views013CANDU BANGET DENGER SUARANYA😭🙃🙏 Views12740AVATAR Cinematic Game Views252The ugly girl everyone hates, took off her glasses, and her appearance shocked the whole class~ Views201[High sweetness in front], inventory of famous anime kiss scenes, the fourth Views144"Boss? It's obviously my wife! 💗" ViewsHome>setiap perkataan adalah doa>Comments SendThere is nothing here
Korneliusadalah seorang semi proselit, yakni orang non-Yahudi yang mengamalkan ajaran agama Yahudi. Hal ini terlihat dari ayat 2: "Ia saleh"; "ia dan seisi rumahnya takut akan Allah"; "Memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi"; "Senantiasa berdoa kepada Allah (jam tiga petang)".
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebagai umat beragama tentu masing-masing kita meyakini bahwa apa yang menjadi permintaan dalam bentuk ucapan baca doa, pasti didengar oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dan yakin pula bahwa doa kita akan dikabulkan. Hanya kapan waktunya cuma Tuhan yang umat muslim, saya juga memiliki keyakinan kalau doa-doa saya pasti didengar dan akan dikabulkan. Meski, bisa jadi diganti dalam bentuk lain. Atau ditunda. Saya juga yakin betul bahwa setiap ucapan adalah doa. Yang akan di-aaminkan oleh para malaikat. Dan saya sempat beberapa kali membuktikan kebenaran tersebut. Kejadiannya belum lama. Sekitar dua bulan yang lalu. Begini kisahnya. Suatu hari saya harus menghadiri dua acara dalam waktu yang berdekatan. Acara pertama sudah saya sanggupi jauh-jauh hari. Acara kedua karena tidak enak dengan kawan. Ia yang memiliki hajat tetapi dadakan memberitahukannya. Maka begitulah. Saya mesti pintar-pintarlah membagi waktu agar kedua acara tersebut bisa saya kedua yang seharusnya bisa saya ikuti dengan santai, akhirnya harus spot jantung. Bagaimana tidak? Acara pertama baru selesai pukul WIB. Sedang acara kedua pukul WIB mulainya. Sementara jarak tempuh kedua tempat lumayan memakan waktu. Alhasil terlambatlah saya menghadiri acara kedua. Tapi tak apa. Sebab acara kedua menurut saya sangat menambah wawasan. Yakni seminar Mengenai Bahasa Ibu, yang diselenggarakan oleh yayasan Rancage sebagai bagian dari rangkaian Anugerah Sastra Rancage. Pembicaranya pun tokoh-tokoh sastra ternama. Diantaranya Ajip Rosidi dan Seno Gumira Ajidarma. Maka wajib dihadiri. Tetapi karena terlambat datang maka saya tidak mendapatkan tempat duduk yang strategis dan dekat dengan para pembicara. Saya pun hanya bisa bergumam, "Tak apalah Ndak bisa bertemu dan bertanya-tanya dengan para pembicara tersebut secara langsung. Semoga saja bisa bertemu dengan Tante Nani Wijaya. Beliau kan istri Ajip Rosidi. Setidaknya bisa ngobrol-ngobrol dan bertanya dengan beliau." Harapan saya. Selain itu saya juga nge-fans sama beliau. Namanya harapan. Boleh saja toh! Begitu memasuki ruangan dan duduk di kursi yang ditunjuk oleh panitia. Saya langsung fokus mendengarkan pembicaraan para pembicara. Tidak memperhatikan orang lain di kanan kiri saya. Apalagi suasana ruangan cenderung menit berlalu, tiba-tiba sebuah telepon genggam meluncur di kaki saya. Milik orang di sebelah yang jatuh ke kolong kursi. Reflek saya ambil dan menyerahkan kepadanya tanpa memperhatikan si pemilik. Dari situ sosok disebelah saya mulai menyapa dan berkomentar tentang topik yang dibahas di atas panggung. Kami jadi saling diskusi sambil berbisik. Tiba-tiba saya merasa tak asing dengan suaranya. Begitu saya perhatikan dengan jelas, rupanya sosok disebelah saya adalah Tante Nani Wijaya. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
1 Makna Kullu: Sebagian. Titik temu hadits-hadits tersebut adalah mengartikan kullu dalam hadits ﻛُﻞّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔ dengan makna "sebagian". Jadi arti hadits tersebut adalah: sebagian bidah adalah sesat. Artinya ada sebagian bidah yang baik yaitu yang diisyaratkan oleh ucapan Sayidina Umar RA. Kullu dengan makna
Dijawab oleh Surahman Yatie, Lc. Pertanyaan Afwan ustaż, sering kita dengar “setiap perkataan adalah doa”, apakah ini adalah hadiṡ Nabi ﷺ? Mohon pencerahannya . Kurnia Wahyuni di Baubau, Sulawesi Tenggara Jawaban Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan umatnya agar selalu menghiasi diri dengan al-akhlaq al-karimah, berperangai baik, dan berbudi pekerti luhur, baik dalam perbuatan maupun dalam ucapan. Sopan dalam bertutur kata merupakan cerminan dari pancaran cahaya iman dalam diri seorang muslim. Santun dalam berbahasa adalah tanda sempurnanya Islam dalam jiwa seorang manusia. Secara lafziyah kalimat “setiap perkataan adalah doa” bukan hadis Nabi ﷺ, tapi ini adalah pepatah atau peribahasa, seperti “mulutmu harimaumu”, dan “tajam lidah dari pedang.” Peribahasa semacam ini mengandung makna nasihat agar setiap orang menjaga lisannya, berhati-hati dalam setiap ucapannya, serta berupaya agar yang terlahir darinya adalah ungkapan-ungkapan yang sarat akan kebaikan dan kebenaran. Makna seperti ini sangat sesuai dengan banyak hadis Nabi ﷺ. Sebagai contoh kami sebutkan beberapa hadis berikut ini, عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَالتِّرْمِذِي وَابْنُ مَاجَهٍ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba bisa mengucapkan sebuah kalimat yang diridai Allah, ia tidak terlalu menghiraukannya, namun dengannya Allah mengangkat derajatnya kemuliaannya. Dan sungguh seorang hamba dapat mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allah, ia tidak terlalu menghiraukannya, namun dengannya Allah mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam”. HR. al-Bukhari, al-Tirmiżī dan Ibnu Majah Demikian pula makna yang senada dengan peribahasa di atas, terdapat dalam sabda Rasulullah ﷺ berikut ini عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ» رَوَاه ُالتِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya seseorang bisa mengucapkan satu patah kata yang menurutnya tidak ada dampak apa-apa, tapi dengan kalimat itu ia jatuh ke dalam neraka selama tujuh puluh tahun”. HR. al-Tirmizi dan Ahmad عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ، أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba terkadang mengucapkan kalimat tanpa ia teliti apa dampaknya, karenanya ia terlempar ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.” HR. Muslim Dari hadis-hadis di atas dapat dipetik beberapa faedah sebagai berikut Penting untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, karena ucapan yang terlontar dari lisan bagai anak panah yang lepas dari busurnya, tidak dapat ditarik kembali. Ketika menjelaskan hadis pertama di atas, Ibnu Hajar al-Asqalānī w. 852 H menukil penjelasan Imam al-Nawawī w. 676 H, sebagaimana berikut وَقَالَ النَّوَوِيُّ فِي هَذَا الْحَدِيثِ حَثٌّ عَلَى حِفْظِ اللِّسَانِ فَيَنْبَغِي لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْطِقَ أَنْ يَتَدَبَّرَ مَا يَقُولُ قَبْلَ أَنْ يَنْطِقَ فَإِنْ ظَهَرَتْ فِيهِ مَصْلَحَةٌ تَكَلَّمَ وَإِلَّا أَمْسَكَ فتح الباري 11/311 Maknanya Imam al-Nawawī w. 676 H menjelaskan bahwa hadis ini mengandung anjuran untuk menjaga lisan. Maka sepantasnya setiap orang berpikir lebih dulu apa yang akan ia ucapkan, jika ada kebaikannya maka ia ucapkan, jika tidak maka hendaknya ia menahan diri.[1] 2. Membiasakan diri untuk bertutur kata yang baik adalah suatu amal salih yang Allah ﷻ ridai. Oleh karena itu, orang yang senantiasa berupaya agar perkataannya baik, maka seluruh langkah hidupnya akan menjadi baik, Allah ﷻ berfirman dalam QS. al-Ahzab/33 70 dan 71, يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا 70 يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا Artinya Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu, dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar. QS. al-Ahzab/33 70-71 3. Orang yang memiliki kebiasaan berbicara buruk, suka mencaci, mencela, menghina, mengutuk, dan berkata-kata kotor, sesungguhnya dia sedang mengundang murka Allah ﷻ atas dirinya. Dalam sebuah hadis disebutkan عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ رضي الله عنها، زَوْجِ النَّبِيِّ ﷺ عَنِ النَّبِي ﷺ قَالَ كَلَامُ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لَا لَهُ، إِلَّا الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ، وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ، وَذِكْرَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ» رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهٍ وَضَعَّفَهُ الأَلْبَانِي Artinya Dari Ummu Habibah radhiyallahu anha Istri Nabi ﷺ, Nabi ﷺ bersabda, “Ucapan anak Adam itu akan kembali dengan membawa bencana untuknya, tidak membawa keberuntungan baginya, kecuali ucapan amar ma’ruf ajakan kepada kebaikan, nahi mungkar seruan meninggalkan keburukan, dan berzikir kepada Allah ﷻ. HR. Ibnu Majah dan dinilai daif oleh Albani 4. Baik-buruk sebuah ucapan akan kembali kepada pengucapnya, jika ucapannya bernilai kebaikan, maka ia mendapat ganjaran dan pahala, jika ucapannya bernilai keburukan maka ia akan menanggung akibat dan dosanya. Oleh karena itu, ucapkanlah yang baik atau diam. Rasulullah ﷺ bersabda, عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan ia mengganggu tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” HR. al-Bukhari dan Muslim عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مَنْ صَمَتَ نَجَا» رَوَاه ُالتِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ Artinya Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang banyak diam, niscaya ia akan selamat.” HR. al-Tirmiżī dan Ahmad Dalam Ihya Ulum al-Din Imam al-Ghazālī w. 505 H berkata, “Barang siapa yang memperhatikan bahaya penyakit yang disebabkan lisan, dia pasti memahami manfaat sabda Nabi ﷺ, “Barangsiapa yang banyak diam, niscaya ia akan selamat.”. . . Maka jika engkau belum sanggup menjadi pembicara yang baik, jadilah engkau orang yang selamat dengan banyak diam.”[2] 5. Lurusnya lisan dapat mengantarkan manusia ke surga Allah ﷻ, melencengnya lisan dapat menjerumuskannya ke dalam neraka. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، رَفَعَهُ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ، فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ Artinya Dari Abu Sa’id al-Khudrī -ia memarfukkannya- berkata, “Apabila seorang manusia berada di waktu pagi, maka seluruh anggota tubuhnya menutupi kesalahan lisan lalu berkata, bertakwalah kamu kepada Allah untuk kami, sebab kami tergantung kepadamu, apabila kamu lurus, maka kami pun akan lurus, dan apabila kamu melenceng, maka kami pun akan melenceng.” HR. al-Tirmizī dan Ahmad Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah ﷺ bersabda, عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رضي الله عنه، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ Artinya Dari Sahl bin Saad radhiyallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang dapat menjamin bagiku kesucian sesuatu yang berada di antara dua rahangnya mulut dan di antara kedua kakinya kemaluan, maka aku akan menjamin baginya surga”. HR. al-Bukhari Menjelaskan hadis di atas, Ibnu Bathal rahimahullah berkata, دَلَّ الْحَدِيثُ عَلَى أَنَّ أَعْظَمَ الْبَلَاءِ عَلَى الْمَرْءِ فِي الدُّنْيَا لِسَانُهُ وَفَرْجُهُ فَمَنْ وُقِيَ شَرَّهُمَا وُقِيَ أَعْظَمَ الشَّرِّ Maknanya Hadis ini menunjukan bahwa cobaan terbesar dalam diri seseorang adalah lisan dan kemaluannya. Karenanya, orang yang dijaga Allah dari keburukan keduanya, sungguh dia telah dijaga dari keburukan dosa yang sangat besar.[3] 6. Dampak dari keridaan Allah ﷻ terhadap hamba-Nya dapat dirasakan oleh manusia-manusia yang berada di sekitarnya, seperti dalam sabda Rasulullah ﷺ, عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ Artinya Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma, Nabi ﷺ bersabda, “Seorang muslim yang sempurna Islamnya adalah yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya, seorang berhijrah yang sebenarnya adalah orang yang sanggup meninggalkan segala apa yang Allah larang. HR. al-Bukhari dan Muslim Semoga artikel yang membahas ucapan atau berkataan adalah doa ini bermanfaat, wallau ta’ālā a’lam. Footnote [1] Ibnu Hajar al-Asqalānī, Fathu al-Bārī Syarhu Shahīh al-Bukhārī, Beirut Dar al-Ma’rifah, 1379 H, juz 11, h. 311. [2] Muhammad bin Muhammad al-Ghazālī, Ihyā’ Ulūmi al-Dīn, cet. Bairut Daru al-Ma’rifah, juz. 3, h. 126. [3] Ibnu Hajar al-Asqalānī, Fathu al-Bārī Syarhu Shahīh al-Bukhārī, juz 11, h. 310.
Mulutmu harimaumu " begitu diistilahkannya. Dari segi agama (Islam khususnya), tata krama dalam hal berbicara juga dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengatakan " Kullu kalam addu'a " yang berarti setiap perkataan adalah do'a. Entah itu perkataan yang baik ataupun yang buruk, sama-sama mengandung unsur do'a bagi yang mengucapkannya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berfikir sebelum berucap, itulah yang biasa dilakukan oleh orang yang bijaksana. Yang sejatinya akan berkata "hati-hati dengan kata-kata, karena perkataan adalah doa". Hal ini tampaknya hampir disadari oleh semua orang, meski kenyataannya banyak yang hanya sekedar tahu dan tidak menerapkannya. Kendati demikian, masih saja banyak yang "termakan" oleh kata-kata karena apa yang mereka katakan menjadi kenyataan. Biasanya orang mengatakan perkataan kotor di saat mereka sedang marah atau emosi. Sering kita lihat seorang ibu, melihat kenakalan anak-anaknya, lantas tanpa disadarinya, keluarlah kata-kata yang seharusnya tak pernah keluar dari mulut seorang ibu terhadap anaknya. Atau seseorang yang mendoakan hal yang buruk pada seseorang yang ia benci. Malah karena begitu putus asa, ada orang yang suka mengeluh hingga mengatakan hal yang buruk untuk diri sendiri. Pernahkah Anda mendengar pernyataan ini? "Rongga mulut manusia kecil tapi lebih luas dari kebun ragunan, masa sihh hehehe. Dari setiap perkataan kotor yang kita keluarkan maka akan mengandung resiko yang sangat besar. Bila kita memaki orang dengan perkataan kotor maka kita akan menerima makian dan pukulan bila orang yang kita maki itu tidak terima. Baca juga 5 Makna Mendalam tentang Ucapan "Terima Kasih" Perkataan yang sia-sia. Barangsiapa mengetahui waktunya yang merupakan modal utamanya, maka dia akan menggunakannya hanya untuk perbuatan yang bermanfaat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Diantara kebaikan Islam sesorang adalah meninggalkan apa yang tidak diperlukannya."HR. At-Tirmidzi. Salah satu perbuatan yang sering kita lakukan adalah berbohong, berapa banyak kebohongan yang telah kita lakukan. Sedikit sedikit dapat menjadi bukit, walaupun berbohong merupakan dosa kecil, tetapi apabila dilakukan terus menerus dapat menjadi dosa besar. Hal lain yang sering dilakukan manusia adalah menghibah orang lain, ini adalah perbuatan yang sering terjadi dimasyarakat akibat tidak menjaga lidahnya. Oleh karena itu lidah hendaklah diawasi supaya hidup tenteram, aman dan damai. Sikap tidak menjaga lidah bukan saja menimbulkan kemarahan orang yang mendengarnya, malah menimbulkan implikasi buruk kepada hubungan sesama manusia dan mengakibatkan seseorang itu menjadi muflis di akhirat. Sehingga kita harus benar benar menjaga lisan kita agar kita tidak menjadi orang yang merugi diakhirat juga Cinderamata dan Ucapan Terima Kasih untuk Kepala PPSDM Geominerba Periode 2018-2021 Kuat beribadah dan memiliki pahala yang banyak tidak menjamin terpeliharanya seseorang itu daripada azab Allah SWT jika pada masa yang sama masih tetap melakukan penganiayaan, penindasan dan kezaliman kepada insan lain. Rasulullah SAW bersabda "Yang dikatakan muslim itu adalah manusia yang selamat dari bahaya lidah dan tangannya." Imam Ali berkata"Hati yang jahat terletak pada mulutnya, dan mulut yang baik, terletak pada hatinya". 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Ingatlahbahawa setiap kata-kata kita adalah satu doa! Gambar hiasan. Keluarkan Kata-Kata Baik. Sentiasa mengeluarkan perkataan yang positif buat anak-anak kita seperti anak bertuah, anak bijak, anak mama sayang, anak ayah sayang dan sebagainya. Elakkan sama sekali perkataan negatif buat anak kita ketika kita sedang marah.
Jakarta - Doa merupakan sebuah permohonan dari seorang hamba yang ditujukan kepada Allah SWT. Doa adalah inti ibadah yang mendalam. Berikut ini berasal dari bahasa Arab الدعاء yang memiliki arti permintaan atau permohonan. KH Ahmadi Isa dalam bukunya yang berjudul Doa-Doa Pilihan menjelaskan pengertian doa menurut bahasa dan istilah. Menurut bahasa doa adalah merupakan permintaan dan permohonan. Sedangkan, menurut istilah doa adalah penyerahan diri kepada Allah SWT dalam memohon keinginan dan meminta dihindarkan dari hal yang dibenci. Doa berarti ibadah. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa berdoa menjadi ibadah utama. Berdoa kepada Allah SWT membuat setiap makhluk juga telah menunjukkan pengertian doa melalui beberapa surat, diantaranya sebagai berikutDoa berarti ibadah Yunus106Doa berarti meminta pertolongan atau istighatsah Al-Baqarah 23Doa berarti panggilan atau nida' Al-Isrya 110Doa berarti perkataan atau qaul Yunis 10Diriwayatkan oleh At Tirmidzi no 2969, Rasulullah Saw bersabda,الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِArtinya "doa itu merupakan inti dari ibadah"Ibadah yang dimaksudkan semata-mata dilakukan hanya kepada Allah SWT. Berdoa dilakukan dengan tunduk dan penuh ketakutan kepada Allah makhluk yang berdoa akan dikabulkan oleh Sang Pencipta. Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia yang hidup di bumi untuk bisa senantiasa beribadah kepada Allah di saat sempit maupun lapang. Allah SWT telah berfirman dalam Al Mu'min ayat 60 sebagai berikut,وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَArab-latin wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīnArtinya"Dan Tuhanmu berfirman "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."Allah SWT juga berfirman dalam al-Furqon ayat 77, bahwa Dia tidak mengindahkan makhluknya selain karena doa yang مَا يَعْبَؤُا۟ بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْ ۖ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًۢاArab-latin qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmāArtinya "Katakanlah kepada orang-orang musyrik "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu. Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya, padahal kamu sungguh telah mendustakan-Nya? karena itu kelak azab pasti menimpamu."Setiap kegiatan yang diawali dengan doa niscaya Allah SWT akan ridha kepada apa yang kita lakukan. erd/erd
Danmereka itu tidak mempunyai dalil atas apa yang mereka katakan bahwa bid'ah itu ada yang baik, kecuali perkataan sahabat Umar Radhiyallahu 'anhu pada shalat Tarawih : "Sebaik-baik bid'ah adalah ini", juga mereka berkata : "Sesungguhnya telah ada hal-hal baru (pada Islam ini)", yang tidak diingkari oleh ulama salaf, seperti mengumpulkan Al-Qur'an menjadi satu kitab, juga
Dokumentasi Rihlah ARMI/12/2020/Abdul RohimBogor-Terdapat beragam cara untuk menambah eratnya kekeluargaan dalam sebuah organisasi. Salah satunya kegiatan yang didalamnya terdapat hikmah untuk saling menghargai dan memahami. Pembekalan pengurus Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal juga berisikan hal baik tersebut. Dalam salah satu kegiatan pembekalan, ada pemaparan pesan kebaikan dari anggota Kaderisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia KPSDM, Muhammad Abdul Rozak Thoyyibi. Dalam penyampaiannya, Rozak Thoyyibi berkata bahwa pada hakikatnya semua ibadah adalah doa. “Dan tentunya kita juga tahu tata cara berdoa, seperti memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mengucapkan sholawat, dan lainnya.” Cara Memperkuat Doa dengan Keyakinan dan Kejujuran Kemudian, Rozak Thoyyibi juga menyampaikan ada beberapa cara agar doa yang kita haturkan bisa kuat nan kokoh. Sebagaimana perkataan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam, “Intasduqillaha Yasdukka.” yang berarti, “jika engkau jujur kepada Allah, niscaya Allah akan jujur kepadamu.” HR. An-Nasai Dari hadist tersebut, Rozak Thoyyibi mengatakan bahwa dalam berdoa, kita diharuskan memiliki keyakinan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. “Yakin ke Allah, berdoa sesuai dengan isi hati kita yang paling dalam, tidak meragukan kuasaAllah, bahwasannya memang hanya Allah yang maha segala-galanya,” ujar Rozak Thoyyibi, di Bogor, Sabtu 12/12/2020. Disisi lain, Rozak Thoyyibi mengatakan bahwa tanpa sadar terkadang kita pernah membatalkan sebuah doa. “Setelah kita berdoa, setelah kita minta ke Allah, terkadang kita mempertanyakan doa kita, seperti benar atau tidak ya?’, Apa iya benar-benar akan dapat?’, dan semua pertanyaan-pertanyaan pesimistik lainnya yang tanpa kita sadari itu ternyata wujud dari membatalkan doa kita.” Kemudian Rozak Thoyyibi berpesan untuk memiliki keyakinan penuh terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan begitu pasti segala hal yang kita minta, segala hal yang kita impikan itu, pasti menjadi kenyataan, in syaa Allah. “Seberapa yakin yang perlu digunakan? Jawabannya adalah harus sangat yakin. Allah sendiri juga berfirman, bahwasannya Allah itu sesuai dengan prasangkan hamba-Nya. Ingat lho, Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya, yang penting yakin, kalau sudah yakin semua akan kita dapat, seperti ketenangan, kesabaran, keikhlasan, pasti dapat semuanya,” ujar Rozak Thoyyibi. Kemudian Rozak Thoyyibi melanjutkan, istimewanya kejujuran dan keyakinan dalam berdoa adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetap mengabulkan doa yang tidak terlisankan. “Contohnya, ketika saat umat Islam masih berkiblat ke Masjidil Aqsa, saat itu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam selalu melihat langit, dan ternyata Allah tahu isi hati Rasulullah, dan turunlah Qs. Al-Baqarah Ayat 144.” Adapun arti yang tertulis dalam Qs Al-Baqarah144 ialah sebagai berikut, “Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al Kitab Taurat dan Injil memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” Selain itu, Rozak Thoyyibi mengingatkan, sebagaimana yang kita tahu bahwa ucapan itu adalah doa dan dunia itu selalu berputar. “Maksudnya, setiap kita melakukan sesuatu, pasti hal tersebut akan kembali kepada kita. Setiap kita mengatakan sesuatu, pasti sesuatu tersebut akan berbalik kepada kita.” Maka sesuai dengan sabda Rasulullah, “…fal yaqul khairan au liyasmut,” yang artinya, “berkatalah yang baik atau diam.” “Maka teman-teman, selalulah ucapkan perkataan yang baik, karena setiap perkataan itu adalah doa dan akanberbalik kepada kita juga,” tutup Rozak Thoyyibi. Penulis Nurul FajriyahPenyunting Tim Redaksi Asosiasi Remaja Masjid Istiqlal
B6zc1QV. pbhv0vmpvv.pages.dev/289pbhv0vmpvv.pages.dev/567pbhv0vmpvv.pages.dev/379pbhv0vmpvv.pages.dev/26pbhv0vmpvv.pages.dev/102pbhv0vmpvv.pages.dev/96pbhv0vmpvv.pages.dev/453pbhv0vmpvv.pages.dev/498
setiap perkataan adalah doa